Facebook

Kamis, 24 Februari 2011

Tanggap Bencana Erupsi Merapi tahun 2010

Merapi adalah nama sebuah gunung berapi di provinsi Jawa Tengah dan Yogyakarta, Indonesia yang masih sangat aktif hingga saat ini. Sejak tahun 1548, gunung ini sudah meletus sebanyak 68 kali. Letaknya cukup dekat dengan Kota Yogyakarta dan masih terdapat desa-desa di lerengnya sampai ketinggian 1700 m. Bagi masyarakat di tempat tersebut, Merapi membawa berkah material pasir, sedangkan bagi pemerintah daerah, Gunung Merapi menjadi obyek wisata bagi para wisatawan. Kini Merapi termasuk ke dalam kawasan Taman Nasional Gunung Merapi.

Gunung Merapi adalah yang termuda dalam kumpulan gunung berapi di bagian selatan Pulau Jawa. Gunung ini terletak di zona subduksi, dimana Lempeng Indo-Australia terus bergerak ke bawah Lempeng Eurasia. Letusan di daerah tersebut berlangsung sejak 400.000 tahun lalu, dan sampai 10.000 tahun lalu jenis letusannya adalah efusif. Setelah itu, letusannya menjadi eksplosif, dengan lava kental yang menimbulkan kubah-kubah lava.
Letusan-letusan kecil terjadi tiap 2-3 tahun, dan yang lebih besar sekitar 10-15 tahun sekali. Letusan-letusan Merapi yang dampaknya besar antara lain di tahun 1006, 1786, 1822, 1872, dan 1930. Letusan besar pada tahun 1006 membuat seluruh bagian tengah Pulau Jawa diselubungi abu. Diperkirakan, letusan tersebut menyebabkan kerajaan Mataram Kuno harus berpindah ke Jawa Timur. Letusannya di tahun 1930 menghancurkan 13 desa dan menewaskan 1400 orang.
Letusan pada November 1994 menyebabkan hembusan awan panas ke bawah hingga menjangkau beberapa desa dan memakan korban puluhan jiwa manusia. Letusan 19 Juli 1998 cukup besar namun mengarah ke atas sehingga tidak memakan korban jiwa. Catatan letusan terakhir gunung ini adalah pada tahun 2001-2003 berupa aktivitas tinggi yang berlangsung terus-menerus.
Pada tanggal 15 Mei 2006 Merapi meletus kembali. Lalu pada 4 Juni 2006, dilaporkan bahwa aktivitas Gunung Merapi telah melampaui status awas. 8 Juni 2006, Gunung Merapi pada pukul 09:03 WIB meletus dengan semburan awan panas yang membuat ribuan warga di wilayah lereng Gunung Merapi panik dan berusaha melarikan diri ke tempat aman. letusan kedua terjadi sekitar pukul 09:40 WIB. Semburan awan panas sejauh 5 km lebih mengarah ke hulu Kali Gendol (lereng selatan) dan menghanguskan sebagian kawasan hutan di utara Kaliadem di wilayah Kabupaten Sleman.
20 September 2010, Status Gunung Merapi dinaikkan dari Normal menjadi Waspada oleh BPPTK Yogyakarta. 21 Oktober 2010, Status berubah menjadi Siaga pada pukul 18.00 WIB. 25 Oktober 2010, BPPTK Yogyakarta meningkatkan status Gunung Merapi menjadi Awas pada pukul 06.00 WIB. Selasa (26/10) pukul 17.02 WIB , Merapi memasuki tahap erupsi. Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Subandriyo dan Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Surono menyebut proses ini adalah awal dari erupsi atau letusan. "Awal erupsi terjadi pukul 17.02 WIB,". Sedikitnya terjadi hingga tiga kali letusan. letusan diiringi keluarnya awan panas setingg 1,5 meter yang mengarah ke Kaliadem, Kepuharjo.
Hujan abu dari puncak Merapi menyebar hingga mencapai radius delapan kilometer bahkan Sleman di Yogyakarta. Warga di Sleman mulai merasakan hawa panas dan kesulitan bernapas. Dengan kondisi seperti ini, seluruh warga di lereng Merapi dievakuasi ke posko-posko pengungsian.


“Segenap keluarga besar Merapi Lowo Rescue menyatakan turut berduka cita dan bersimpati atas musibah yang menimpa keluarga lereng Merapi-Yogyakarta. Semoga tetap diberi ketabahan dan ketegaran oleh Tuhan. God Bless Indonesia, Salam Satu Hati Satu Jiwa",







0 komentar:

Posting Komentar