Facebook

Sabtu, 17 Desember 2011

Pengetahuan Tentang Petir

Petir merupakan sebuah peristiwa alam yang dapat dianalogikan dengan sebuah kapasitor raksasa, dimana lempeng pertama adalah awan (bisa lempeng negatif atau lempeng positif) dan lempeng kedua adalah bumi (yang dianggap netral). Petir juga dapat terjadi dari awan ke awan (intercloud), dimana salah satu awan bermuatan negatif dan awan lainnya bermuatan positif.
Petir terjadi karena ada perbedaan potensial antara awan dan bumi atau dengan awan lainnya. Proses terjadinya muatan pada awan karena dia bergerak terus menerus secara teratur, dan selama pergerakannya dia akan berinteraksi dengan awan lainnya sehingga muatan negatif akan berkumpul pada salah satu sisi (atas atau bawah), sedangkan muatan positif berkumpul pada sisi sebaliknya. Jika perbedaan potensial antara awan dan bumi cukup besar, maka akan terjadi pembuangan muatan negatif (elektron) dari awan ke bumi atau sebaliknya untuk mencapai kesetimbangan. Pada proses pembuangan muatan ini, media yang dilalui elektron adalah udara. Pada saat elektron mampu menembus ambang batas isolasi udara inilah terjadi ledakan suara. Petir lebih sering terjadi pada musim hujan, karena pada keadaan tersebut udara mengandung kadar air yang lebih tinggi sehingga daya isolasinya turun dan arus lebih mudah mengalir. Karena ada awan bermuatan negatif dan awan bermuatan positif, maka petir juga bisa terjadi antar awan yang berbeda muatan.
Sambaran petir memanaskan udara di sekitarnya begitu cepat (dalam beberapa sepersejuta detik) dan suhu yang begitu tinggi (sekitar 18.000 ° F, atau sekitar 10.000 ° C) (Encarta, 2009). Suhu di dalam tanur untuk meleburkan besi adalah antara 1.500 dan 1.100 derajat C. Panas yang dihasilkan oleh sambaran petir terkecil dapat mencapai 10 kali lipatnya. Perbandingan lainnya suhu permukaan matahari tingginya 700.000 derajat celcius. Dengan kata lain suhu petir adalah 1/ 70 dari suhu permukaan matahari.
Cahaya yang dikeluarkan  oleh petir lebih terang daripada cahaya 10 juta bola lampu pijar berdaya 100 watt selama lebih dari 3 bulan. Sebuah sambaran kilat berukuran kecil rata-rata mengandung kekuatan listrik sebesar 20.000 amp. Sebuah las menggunakan 250-400 amp untuk mengelas baja. Kilat bergerak dengan kecepatan 150.000 km/ detik atau setengah kecepatan cahaya dan 100.000 kali lipat lebih cepat daripada suara. Kilatan yang terbentuk turun sangat cepat ke bumi dengan kecepatan 96.000 km/jam. Sambaran pertama mencapai titik pertemuan bumi dalam waktu 20 milidetik, dan sambaran dengan arah berlawanan menuju ke awan dalam tempo 70 mikro detik. Secara keseluruhan petir berlangsung dalam waktu hingga setengah detik.
petir berarus listrik terbesar terdapat di Indonesia tepatnya di daerah Depok/ Selatan Kota Jakarta. Tak disangka, para peneliti mendapati arus petir negatif berkekuatan 379,2 kA (Kilo Ampere) dan petir posisitf mencapai 441,1 kA. Dengan kekuatan arus sebesar itu, petir mampu meratakan bangunan gedung yang terbuat dari beton sekalipun.

Sumber : petir

0 komentar:

Posting Komentar