Facebook

Jumat, 25 Februari 2011

Panduan Pencegahan Terhadap Hujan Abu Gunung Api Sebelum Selama dan Sesudah Hujan Abu


Dokumen ini dipersiapkan oleh International Volcanic Health Hazard Network (IVHHN), Cities on Volcanoes commission (IAVCEI), GNS Science, dan United States Geological Survey (USGS) dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan kepada penduduk sekitar Gunung Berapi yang terancam bahaya hujan abu gunung api.
Dokumen ini menjelaskan secara rinci langkah langkah apa yang dilakukan setelah terjadi bencana hujan abu dari gunung api.
Apa yang harus dilakukan selama hujan abu dan bagaimana metode yang paling efektif untuk membersihkan abu gunung api setelah kejadian.

Selengkapnya silahkan download di Panduan Pencegahan Terhadap Abu Gunung Api

Kamis, 24 Februari 2011

Mengenal Gunung Merapi Disekitar Kita


Meskipun memang agak susah untuk mendefinisikan apa itu gunung berapi atau gunung api, namun secara umum istilah tersebut dapat didefinisikan sebagai suatu sistem saluran fluida panas (batuan dalam wujud cair atau lava) yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan bumi sampai ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material yang dikeluarkan pada saat dia meletus.

Lebih lanjut, istilah gunung api ini juga dipakai untuk menamai fenomena pembentukan ice volcanoes atau gunung api es dan mud volcanoes atau gunung api lumpur. Gunung api es biasa terjadi di daerah yang mempunyai musim dingin bersalju, sedangkan gunung api lumpur dapat kita lihat di daerah Kuwu, Purwodadi, Jawa Tengah. Masyarakat sekitar menyebut fenomena di Kuwu tersebut dengan istilah Bledug Kuwu

Gempa dan Tsunami Tidak Perlu Ditakuti, Pelajari dan Fahami Itu Perlu...

Apakah Gempa bumi itu ???

Gempabumi adalah peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi. Akumulasi energi penyebab terjadinya gempabumi dihasilkan dari pergerakan lempeng-lempeng tektonik. Energi yang dihasilkan dipancarkan kesegala arah berupa gelombang gempabumi sehingga efeknya dapat dirasakan sampai ke permukaan bumi.

Merapi Lowo Rescue penyaluran bantuan kerjasama Tv One dan Marinir

20/11/2010 Merapi Lowo Rescue bekerja sama dengan Marinir dan salah satu Tv swasta tvOne yang memiliki salah satu program SATU UNTUK NEGERI yang fungsinya untuk mengumpulkan dana dari masyarakat, lembaga PT dll, yang insya ALLAH semua dana yang terkumpul tersebut, disalurkan langsung ke pengungsi/orang-oran g yang tertimpa bencana alam yang membutuhkannya. Menyumbang lewat media tv memang lebih terkontrol, artinya pemirsa bisa hampir tiap saat melihat update jumlah sumbangan terkumpul, saat menyumbang bisa diliput, begitu juga saat sumbangan disampaikan ke yang membutuhkan bisa dilihat juga tayangannya saat disiarkan, karena tv bisa siaran langsung dan mengulangnya lagi, disaksikan oleh semua yang ingin menyaksikan. Merapi Lowo Rescue membantu menyalurkan bantuan sumbangan yaitu berada di wilayah Magelang,Yogyakarta mupun wilayah Klaten.


Dampak Erupsi Merapi 2010

Erupsi Gunung Merapi yang terjadi beberapa pekan lalu telah menimbulkan dampak dimana – mana. Bahaya yang ditimbulkan juga sangat besar. Beberapa waktu yang lalu pada postingan terdahulu, saya telah mengulas tentang letusan merapi, kronologi serta bahayanya. Maka, pada postingan kali akan dibahas dampak – dampak yang ditimbulkan akibat letusan merapi.
1. Dampak Sosial
Erupsi merapi menimbulkan banyak korban jiwa. Bencana alam ini telah merenggut kurang lebih 206 jiwa hingga tanggal 12 November 2010. Jumlah ini masih mungkin bertambah karena adanya korban tewas yang masih belum ditemukan. Sedangkan jumlah pengungsi yang berasal dari D.I.Y dan Jawa Tengah diperkirakan sekitar 384.136 orang yang menyebar 635 titik pengungsian. Selain itu, para korban yang dirawat ada sekitar 486 pasien yang dirawat di beberapa RS di Klaten, Magelang, Boyolali, Sleman, dan Kota Magelang ( data per tanggal 12 November 2010). Selain itu, erupsi merapi mengakibatkan sejumlah warga kehilangan ternak, rumah, pekerjaan sehari – hari serta harta benda. Banyak juga para korban yang menjadi depresi. Menurut laporan, ada sekitar lima ratusan orang yang di rawat di RSJ Magelang dan Klaten.

Tanggap Bencana Erupsi Merapi tahun 2010

Merapi adalah nama sebuah gunung berapi di provinsi Jawa Tengah dan Yogyakarta, Indonesia yang masih sangat aktif hingga saat ini. Sejak tahun 1548, gunung ini sudah meletus sebanyak 68 kali. Letaknya cukup dekat dengan Kota Yogyakarta dan masih terdapat desa-desa di lerengnya sampai ketinggian 1700 m. Bagi masyarakat di tempat tersebut, Merapi membawa berkah material pasir, sedangkan bagi pemerintah daerah, Gunung Merapi menjadi obyek wisata bagi para wisatawan. Kini Merapi termasuk ke dalam kawasan Taman Nasional Gunung Merapi.

Rabu, 23 Februari 2011

OPERASI SEARCH AND RESCUE PENCARIAN KORBAN KECELAKAAN TEBING GUNUNG KIDUL MARET 2010

Kecelakaan laut kembali terjadi di kawasan pantai selatan, Gunungkidul. Sudaryono, 50th, warga Keparakan, Kecamatan Mergangsan, Jogja, ditemukan tewas akibat digulung ombak laut saat memancing di kawasan pantai yang berlokasi di Dusun Petung, Desa Giriwungu, Kecamatan Panggang, Sabtu (20/3/2010) malam.
Jenazah korban ditemukan oleh Tim Search And Rescue (SAR) pantai Baron dan Rekan – rekan Merapi Lowo Rescue di perairan Pantai Gesing yang setelah dilakukan pencarian selama hampir 10 jam. Lokasi penemuan jenazah hanya berjarak beberapa meter dari lokasi kejadian.

GIAT POS PANTAUAN ARUS MUDIK/BALIK MERAPI LOWO RESCUE (MLR) YOGYAKARTA

Lebaran adalah suatu tradisi yang terjadi di masyarakat Indonesia yang dicirikan dengan adanya keinginan untuk bertemu dengan keluarga. Hal ini menjadi perpaduan antara salah satu agama di Indonesia dengan tradisi silaturahmi yang berkembang di Indonesia, sehingga tradisi tahunan ini menjadi rutinitas geliat masyarakat yang berbondong-bondong kembali ke daerah masing-masing untuk bersilaturahmi dengan keluarga, handai taulan dan tetangga di sekitarnya.
Rutinitas ini menjadi fenomena arus mudik yang menjadikan arus lalulintas di sebagian besar wilayah Indonesia terutama Pulau Jawa menjadi padat dan menimbulkan kemacetan di beberapa ruas jalan menuju daerah yang dituju. Dan ini cukup mengganggu kenyamanan pengguna jalan pada umumnya dan menimbulkan kecelakaan pada khususnya.
Oleh karena itu perlu adanya pos-pos arus mudik yang bisa membantu dalam memantau situasi dan kondisi lalu lintas di beberapa ruas jalan untuk memberikan informasi kepada pengguna jalan, sehingga bisa melalui jalan alternatif maupun jalan lain. Dan hal ini bisa membantu mengurangi kepadatan arus mudik dan memperlancar arus lalulintas pada khususnya.
Membantu masyarakat dengan informasi pantauan lalulintas dan berbagai kejadian di lingkungan yang dilaporkan, sehingga memberikan kenyamanan lalulintas arus mudik, mengurangi tingkat kepadatan dan memberikan informasi apabila ada kejadian darurat yang membutuhkan emergency segera.
Mitra kerja pos pantauan lebaran bekerja sama dengan rekan-rekan RAPI Lokal Jetis dengan mendirikan pos pantauan di 4 lokasi. Adapun lokasinya adalah :
1. Induk Pantaun Lebaran dengan lokasi di Kantor Kecamatan Jetis Jl. Diponegoro , Yogyakarta.
2. Selatan Tugu ( Pos 1 ) dengan lokasi Jl Mangkubumi, Yogyakarta.
3. Tetek Taman Abubakar Ali ( Pos 2 ).
4. Depan Pasar Beringharjo ( Pos 3 ) Yogyakarta.
Ditambah 1 Pos Pantauan Khusus Balerante dengan lokasi Jl. Solo, Depok Barat Sleman Yogyakarta.
Dalam hal informasi pantauan arus mudik dan arus balik Merapi Lowo Rescue juga bekerjasama dengan stasiun Radio Trijaya Net Working dengan memberikan Spasi Khusus antara jam 22.00- 23.00 WIB dengan memberikan informasi arus lalu lintas dan berbagai kejadian yang terjadi serta berbagai informasi tranformasi wisata dan budaya.
Breakk..
“…kloontekk..tercopy dan terpantau…dengan siapa dan dimana, sebut handle dan posisi…kalaupun ada informasi….diiipersilahkan daahulu..!!...selamat malam..”
Demikianlah nada tunggu yang sering kita dengar apabila masuk dan beratensi pada frekwensi 14.9650 sebagai media komunikasi Merapi Lowo Rescue Indonesia . Semoga selalu Jaya..!!


OPERASI SEARCH AND RESCUE PEMBERSIHAN AKSES JALAN PASCA ANGIN PUTING BELIUNG DI KEC. MINGGIR SLEMAN 2010

Sabtu (2/10) Puluhan rumah di Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta, rusak akibat diterjang angin puting beliung, Sejumlah pohon besar juga tumbang sehingga menimpa rumah warga.
Puting beliung menerjang delapan pedukuhan. Kerusakan terparah terjadi di Dusun Duwet 2 dan Ngarjun. Hingga malam hari, warga beserta rekan rekan Merapi Lowo Rescue berusaha menyingkirkan puing dengan peralatan seadanya.
Warga Kalibawang Miskidi mengatakan, angin berpusar datang secara tiba-tiba dan berputar kencang dalam tempo 30 menit. Saat itu, sebagian penduduk tidak berani keluar rumah karena angin kencang yang disertai hujan lebat. Mereka baru keluar rumah begitu mengetahui rumahnya tertimpa pohon besar.
Sedikitnya 32 rumah rusak parah dan belasan lainnya rusak ringan. Jalan utama penghubung Kecamatan Kalibawang dengan Kabupaten Magelang juga sempat tertutup beberapa saat terhalang tiang listrik yang roboh.
Akibat kejadian itu listrik PLN juga padam di empat pedukuhan yaitu Ngrajun, Srandu, Demangan, dan Cikalan. Setelah angin rebut dan hujan yang sempat menggegerkan warga itu mereda, warga langsung bergotong-royong membersihkan puing puing yang berserakan. Tidak ada korban jiwa dan luka, hanya harta berupa kerusakan rumah, dapur, kandang ternak, dan pohon tumbang. Kerugian diperkirakan sekitar Rp 200 juta – Rp 250 juta. Warga yang rumahnya rusak untuk sementara menumpang di rumah saudara dan tetangga.
Kendati begitu, warga tetap bertahan di rumah masing-masing. Mereka tidak mengungsi, meski harus berada di rumah dalam keadaan gelap gulita.(ULF)



OPERASI SEARCH AND RESCUE PEMBERSIHAN AKSES JALAN PASCA ANGIN PUTING BELIUNG DI KAMPUS UGM 2008

Jumat (11/7/2008) Angin puting beliung yang menghantam kawasan Kampus UGM Yogyakarta benar-benar mengoyak pohon-pohon dan gedung-gedung. Sejumlah atap gedung jebol. Pohon-pohon bertumbangan. Kampus UGM terlihat sangat kusut. Lalu lintas di sejumlah jalan macet total.
Salah satu atap gedung yang porak-poranda adalah gedung Koperasi Mahasiswa (Kopma) UGM. Atap bagian depan roboh, sementara meja dan kursinya kocar-kacir. Barang-barang dagangan di tempat ini juga terserak ke mana-mana.

Sejumlah gedung lainnya, seperti Gedung Gelanggang UGM, mengalami kerusakan kecil di bagian atap. Sejumlah gentingnya tampak melorot. Genting-genting di atap gedung UPT Komputer juga bergeser ke bawah. Tempat parkir kantor BNI juga rusak.
Atap gedung Wisma UGM juga rusak. Papan nama di depan gedung roboh. Atap Gedung Purna Budaya juga rusak berat.
Akibat banyaknya pohon tumbang, arus lalu lintas kendaraan di jalan-jalan kampus UGM macet total. Antara lain terlihat di Jalan Cik Di Tiro, C Simanjuntak, dan Prof Dr Herman Yohannes. Saat ini hujan masih rintik-rintik. Untuk sementara akses ke UGM ditutup sementara, untuk menghindari kemacetan yang menggila.
Menurut saksi mata, Marsono, pedagang angkringan di bundaran UGM, hujan deras disertai angin kencang itu terjadi begitu cepat sekitar pukul 15.00 WIB. Saat itu, dia akan menggelar dagangannya. Begitu angin datang, dirinya langsung lari terbirit-birit menyelamatkan diri.
Sementara itu, puluhan gerobak milik pedagang kaki lima juga berhamburan.
Hingga pukul 17.00 WIB, Puluhan pohon di kawasan Kampus UGM roboh. Sejumlah mobil ringsek tertimpa pohon. Sejumlah gedung mengalami kerusakan. Dan sedikitnya ada 8 orang terluka. Sekitar delapan sepeda motor rusak berat tertimpa pohon di Gedung Pusat Kajian Antikorupsi (Pukat) Universitas Gajah Mada (UGM). Listrik di kampus biru itu juga masih padam. Beberapa gedung di kompleks UGM seperti Graha Sabha Pramana, Fakultas Ilmu Budaya, dan Gedung Taman Budaya beberapa atap gentengnya copot karena diterjang angin puting beliung.
Rekan-rekan Merapi Lowo Rescue dan civitas akademika UGM bekerja bakti mengevakuasi pohon-pohon yang tumbang. Demikian juga para mahasiswa di kampus fakultas masing-masing.




Jumat, 18 Februari 2011

OPERASI SEARCH AND RESCUE EVAKUASI BANJIR BENGAWAN SOLO SUKOHARJO 2007

Selasa malam, 25 Desember '07, hujan di kota Solo terasa lama dan belum ada tanda-tanda akan berhenti. Pagi harinya 26 Desember ’07, beberapa lokasi di Kota Solo, terutama Solo bagian timur-selatan menampakkan tanda-tanda akan tergenang air hujan. Genangan yang terjadi Solo bagian selatan cukup parah, Bengawan Solo meluap. Ketinggian air pada banjir kali ini lebih tinggi dari banjir-banjir sebelumnya. Kejadian banjir setahun sebelumnya tidaklah terlalu parah, banjir hanya terjadi beberapa tempat di sempadan Bengawan Solo dan beberapa lokasi di Kecamatan Jebres. Banjir yang terjadi pada akhir 2006 lalu sebenarnya merupakan banjir insitu dimana air yang menggenangi bukan merupakan banjir kiriman dari daerah hulu/ atas Bengawan Solo. Banjir pada akhir 2006 lalu, yang terjadi hanya beberapa saat itu, adalah disebabkan karena besarnya presipitasi hujan pada saat itu, dan karena buruknya drainase kota Solo.
Pada kejadian banjir Desember 2007 lokasi dengan kerusakan terberat akibat banjir berada di daerah Kelurahan Joyotakan dan sekitarnya. Beberapa kelurahan lain yang sempat terkena genangan air hujan dan luapan Bengawan Solo antara lain : Kelurahan Joyotakan (hingga setinggi dada orang dewasa), Jagalan, Semanggi, Sangkrah, Pasar Kliwon, Kampung Sewu, dan Pucangsawit. Beberapa warga di lokasi banjir tampak mengungsi. Hingga siang hari tanggal 26 Desember '07, ketinggian air terus naik. Luapan tersebut juga diakibatkan pembukaan pintu air di waduk Serbaguna Wonogiri. Pintu air dibuka karena volume waduk terus bertambah. Dari informasi di Harian Umum Solopos ketinggian muka air waduk yang dapat ditampung adalah 136 m, sedangkan pada saat itu sudah mencapai 135,5 m, sehingga pintu air harus dibuka, untuk menghindari kejadian yang lebih berbahaya.

Kondisi geografis Kota Solo sendiri sebenarnya memang berpotensi untuk terjadi banjir. Secara geomorfologi, Kota Solo terletak pada suatu cekungan yang dibatasi beberapa dinding atau igir alam. Di sebelah timur Solo berdiri Gunung Lawu, sebelah barat laut ada Gunung Merapi dan Merbabu, sedangkan di sebelah selatan berderet memanjang Pegunungan Seribu. Di beberapa igir alam tadi, sebagian drainase dan pengaliran airnya mengarah melewati Kota Solo, sehingga apabila debit yang mengalir ke Solo cukup besar, dan drainase Kota Solo jelek, maka potensi banjir dapat menjadi kenyataan, seperti yang terjadi pada Desember 2007.





Tanggap Bencana Erupsi Merapi tahun 2006

Erupsi 14 Juni 2006 diperkirakan menjadi awal dari siklus panjang selama beberapa tahun ke depan. Gunung Merapi dalam catatan pernah mengalami erupsi dengan fluktuasi yang panjang. Fluktuasi tersebut berlangsung selama sembilan tahun mulai 1992 hingga 2001. Pada kurun waktu tersebut terus terjadi erupsi yang ditandai dengan guguran lava pijar dan awan panas. Sehingga status Gunung Merapi selalu berubah naik turun hampir setiap tahun.

Bahkan pada saat status terendah, yakni aktif normal, pada kurun waktu 1992-2001 tersebut Gunung Merapi masih juga mengeluarkan guguran lava pijar dan awan panas. Namun karena tingkat bahayanya rendah dan diperkirakan tidak mengancam kehidupan masyarakat di sekitarnya, status Gunung Merapi tidak dinaikkan. “Peristiwa erupsi tahun 1992, 1993, 1994, 1997, 1998 dan 2001 merupakan satu rangkaian erupsi yang terus berurutan. Naik turunnya aktivitas dan status Gunung Merapi dalam kurun waktu tersebut bisa diartikan sebagai fluktuasi yang panjang. Yang paling menarik perhatian memang hanya tahun 1994 karena menelan korban jiwa, Setelah erupsi pada tahun 2001, aktivitas Gunung Merapi tampak tenang dengan status aktif normal. Namun sejak pertengahan tahun 2005 aktivitasnya meningkat kembali hingga terjadi erupsi besar pada tanggal 14 juni 2006.

Erupsi panjang yang terjadi tahun 1992-2001 tersebut terjadi setelah Gunung Merapi menjalani masa istirahat yang cukup lama, yakni mulai tahun 1986 hingga 1992. Ini mirip dengan erupsi Merapi 2006 yang terjadi setelah beristirahat selama lima tahun mulai 2001 hingga 2005. Sedangkan erupsi tahun 1986 juga merupakan akhir dari erupsi panjang yang terjadi sejak tahun 1980-an. “Dengan demikian tidak tertutup kemungkinan paska erupsi tahun 2006 hingga beberapa tahun mendatang, erupsi yang ditandai dengan guguran lava pijar dan luncuran awan panas masih akan terus terjadi. Karena arahnya ke selatan maka kawasan di sebelah selatan Merapi tingkat bahayanya paling tinggi. Sehingga tingkat keamanan bagi penduduk maupun wisatawan menjadi paling rawan,”



Senin, 14 Februari 2011

Tentang Lowo Rescue

SUARA dengungan nyaring terdengar saat memasuki stasiun pemantauan kondisi Merapi di Tuk Pitu, Pakem, Yogyakarta. Bagi orang awam, suara ini mungkin akan dianggap angin lalu. Namun tidak demikian bagi sekumpulan orang yang berada di dalam pos. Bunyi dengungan itu memiliki arti penting. Sebab menandakan kode frekuensi seismograf yang ditangkap oleh peralatan handie talkie (HT) milik mereka.

Merapi Rescue review